Perubahan
yang berarti itu seperti apa ?
sekeras
apa harus mencoba, setangguh apa harus diterima ?
setiap
manusia memiliki mimpi, mimpi yang nyata dan mimpi yang tidak nyata. Karna
mimpi orang mulai berusaha. Tapi ia tidak, ia berusaha bukan berawal dari sebuah mimpi,
melainkan dari sebuah rasa sakit hati.
Rasa
sakit yang meluap dan akhirnya tumpah menjadi sebuah ambisi untuk menghancurkan
semua yang merehkan dengan sebuah perubahan nyata, perubahan yang membuat
mereka bungkam untuk menghina.
Dimulai
dari titik yang paling rendah. butuh
waktu, Tidak hanya satu tahun bahkan
bertahun-tahun. Hinaan seperti sebuah hal yang biasa berangsur-angsur terbiasa.
Hati menjadi kuat seperti batu. Ambisi semakin membakar hati, setan
mengipas-ngipasi menyetujui kemarahan hati. Setan bertepuk tangan sekeras-kerasnya karena telah berhasil membuat
salah satu manusia masuk perangkapnya.
Mereka
semua yang menghinanya berjalan
menuju titik paling tinggi, cita-cita
yang ingin digapainya. mereka
tidak memperhatikan sekeliling atau belakang sekedar melihat apakah orang yang
dihinanya masih berada dititik yang sama.
Kenyataannya
tidak.
Saat itu
orang-orang yang dihina telah berlari didepan mereka. Mereka memulai dengan hal
kecil yang tidak pernah disadari orang lain.
Wajah
datar, polos, terlalu baik, terlalu bodoh menjadi sebuah awal perubahan.
Perlahan-lahan
menarik sudut bibirnya. Menjadikan itu sebuah hal yang wajib dilakukan. Setelah
terbiasa tersenyum, memulai dengan membuka mulut untuk berbicara dengan
orang-orang disekitar.
Belajar untuk membuka diri dan membuka fikiran. Keberanian
semakin muncul, lalu merubahlah pola
fikirnya.
Hal yang
biasa difikirkan orang yang selalu dihina adalah ketidak mampuan diri.
Tapi
nyata tidak selalu seperti itu. Jika mencoba dan bersunggguh-sungguh bahkan
orang yang sangat hina dapat melakukannya dengan benar.
Meski
awalnya tidak ada yang melihat bahkan meliriknya. Perubahan kecil itu membuat
mereka berfikir untuk menengokan kepalanya untuk sedekar melihat.
Tapi si
pesimis ini semakin lama semakin egois, ia tidak hanya ingin dilirik tetapi
juga dilihat dengan jelas.
Terlalu
muluk-muluk kah ?
ia hanya
ingin mendapat sebuah tempat seperti yang lainya, diberi kesempatan, dilihat,
diakui, dipercaya dan tidak
diremehkan.
Hal kecil itu adalah sebuah kepuasan hati.
Setiap orang menginginkan untuk diakui.
Suatu
hari ketika ia bertanya pada dirinya sendiri, salahkah ia berubah 80° menjadi
seseorang yang berbeda ?
Tanpa
disadari masuklah seseorang yang baik
perkataannya tapi menghancurkan dari dalamnya.
Ia tidak
menyadari hal itu. Percaya begitu saja. Kebiasaan lama yang begitu bodoh. Seharunya ia dapat memilih dan
melihat mana orang-orang yang ingin menjatuhkannya.
Hati itu
mulai goyah, ia tidak mantap lagi untuk mencapai mimpinya. Ia berhenti
menyalahkan diri sendiri yang terlalu berambisi.
Tanpa
disadari hal itu menghancurkan semua fikiran
yang telah dibangunnya.
Kegalauan membuatnya frustasi. Mencari-cari pemikiran apa
yang seharusnya ia tanam dalam diri.
Seperti kalimat
dalam cover tulisan ini “Don’t be sad, Alloh always with you”
Hingga akhirnya ia menemukan sesuatu yang berharga bahwa ikhtiar yang disertai doa pasti akan berhasil.
tidak
seburuk yang difikirkan. Sebenarnya
orang yang dihina itu tidak berlari, ia berjalan lebih lambat. Tetapi dengan
berjalan lebih lambat ia dapat mempelajari seluruhnya tanpa terlewat.
Ilmu-ilmu baru masuk dan merubah jalan fikirnya bahwa
sakit hati itu haruslah di hapusnya. Dengan berjalannya waktu ia dapat
melakukannnya.
Tidak masalah
jika kamu memulai perubahanmu dengan rasa sakit hati mu, tetapi setelah itu kau
pun harus merubah rasa sakit hati mu menjadi sebuah keiklasan dengan memaafkan.